PRAY FOR KANJURUHAN : TRAGEDI MEMILUKAN DI DUNIA PERSEPAKBOLAAN INDONESIA

PRAY FOR KANJURUHAB : TRAGEDI YANG MEMILUKAN DI DUNIA PERSEPAKBOLAAN INDONESIA

Solo : Sabtu, 1 Oktober 2022. Terselenggaralah pertandingan Sepak bola Liga 1 yang menemukan dua club besar indonesia yaitu Arema Fc melawan Persebaya Fc yang di selenggarakan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pada Awal Pertandingan kedua club bermain dalam tempo cepat dan terkesan Keras karena kedua tim tersebut disaksikan langsung oleh pendukung masih-masih club dan saling tidak ingin mengecewakan suporter mereka, akan tetapi disinilah awal mula tragedi itu terjadi.

foto Kendaraan Polisi yang di rusak massa

Awal mula terjadi Tragedi itu adalah Kekecawaan dari suporter Tuan Rumah Arema Fc yang harus mengakui keunggulan Persebaya Fc dengan score 2 - 3 untuk kemengan Persebaya Fc, satu demi satu suporter Arema Fc turun ke Tengah Lapangan untuk menunjukan protesnya, Demi alasan keamanan Personil TNI-POLRI tentu saja tidak diam , untuk menangani situasi yang krodit tersebut mulailah personil TNI-POLRI tersebut menghalau satu demi satu dari suporter yang mungkin melakukan provokasi dengan turun ke lapangan itu. Akan tetapi ternyata situasi saat itu benar - benar di luar dugaan dari aparat penegak Hukum yang bertugas kala itu , massa semakin menjadi - jadi dan alhasil menjadi keos semakin memburuk.

187 Orang meninggal , baik dari massa suporter dan aparat menjadi korban dari Tragedi itu. Sungguh Tragis. massa semakin menjadi - jadi dengan melakukan pengrusakan apapun yang mereka jumpai ,kendaraan Aparat pun tak luput dari amukan massa kala itu.

Dari pihak Kepolisian segera bertindak dengan akurat, GAS AIR MATA, benar gas air mata dengan pertimbangan tertentu serta dihadapkan dengan massa yang semakin keos terpaksa di luncurkan . Sebenarnya tindakan tersebut adalah sebuah larangan yang sudah di tetapkan oleh FIFA setelah kejadian Peru tahun 1964 di mana saat itu lebih dari 300 orang tewas akibat tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa lalu membuat ratusan penonton berdesak-desakan dan mengalami kekurangan oksigen. Akan tetapi pihak Kepolisian sendiri memiliki diskresi dalam bertugas, kita harus berfikir jernih dalam hal ini situasi yang begitu krodit dan sangat - sangat membutuhkan kehadiran Aparat untuk meredam dan melerai hal tersebut . Wajar, dari pihak Aparat mengambil langkah tersebut.

Kita harus lebih cerdas untuk kedepannya, menjadi suporter yang siap , siap menerima kemenangan dan harus siap menerima kekalahan, hal wajar dalam sebuah pertandingan. Pembelajaran yang sangat begitu berharga dan Sebuah Tragedi yang sangat begitu menyayat Hati, Tragedi Kelam Persepakbolaan Indonesia.

PRAY FOR KANJURUHAN, segera sembuh Indonesiaku
Jangan sampai terulang TRAGEDI yang sama

Turut Bedukacita untuk para korban baik dari massa suporter dan juga Aparat yang menjadi korban dalam TRAGEDI KANJURUHAN. Semoga Pembelajaran ini bisa menjadi awal untuk saling berbenah di segala lini yang di libatkan ,agar tragedi serupa tidak terjadi lagi . Segera sembuh Indonesiaku ,Tetap Majulah Persepakbolaan Indonesia.

Negara harus Hadir ,Negara jangan mau di olah ,Negara harus memperbaiki semuanya!!!